Main Poker Online - Membahas masalah keperawanan hingga saat ini masih menjadi topik yang selalu hangat untuk dibicarakan. Penyebabnya apalagi jika bukan keperawanan selalu lekat dengan hubungan seksual. Dan sudah bisa ditebak bahwa seks adalah topik yang tak lekang di zaman sekarang untuk selalu dibahas.
Selama ini kalangan umum beranggapan, hilangnya keperawanan sama dengan robeknya selaput dara. Jadi, karena ketidak sengajaan yang dilakukan oleh wanita sehingga membuat selaput dara robek, maka wanita tersebut sudah dikatakan tidak perawan lagi.
Padahal tahukah Anda bahwa anggapan ini ternyata masih salah?
"Banyaknya pemikiran bahwa seorang wanita yang belum melakukan hubungan seksual, maka selaput dara nya masih utuh dan pada saat ia melakukan hubungan seksual pasti akan mengeluarkan darah. Namun tentunya tanda fisik ini bukan menjadi suatu patokan utama terhadap penilaian tersebut, karena keperawanan seseorang hanya dapat diketahui melalui suatu pemeriksaan oleh ahli medis," di ungkap oleh Dr. Deffy Leksani Anggar Sari, seorang dokter umum yang dilansir dari meetdoctor.com.
"Selaput dara merupakan selaput membran yang menutupi liang vagina. Selama ini, masih banyak orang yang menghubungkan keperawanan seseorang dengan robeknya selaput dara. Padahal, anggapan yang sudah terlanjur beredar luas itu sama sekali salah. Anggapan mengenai selaput dara dan hubungannya dengan keperawanan sudah menggeser fungsi sebenarnya dari selaput dara yang semata-mata hanya sebagai pelindung vagina. Jadi, selaput dara tidak selayaknya menjadi ukuran keperawanan seorang wanita," ungkapnya Dr. Deffy.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka sudah jelas bahwa sebenarnya robeknya selaput dara bukanlah sebagai indikator bahwa seorang wanita itu masih perawan atau tidak. Sebab selaput dara sebenarnya sangatlah tipis dan beberapa aktivitas seperti olahraga, melakukan pekerjaan kurang hati-hati atau mungkin jatuh dari sepeda sudah bisa menyebabkan selaput dara menjadi robek.
"Dan tentunya tidak ada tanda fisik tertentu yang dapat membuktikan seseorang perawan atau tidak," simpulnya menanggapi berbagai macam mitos tentang tanda fisik yang bisa membedakan apakah seorang wanita masih perawan atau tidak hanyalah pada saat kita melakukan hubungan intim atau pun tes keperwanan secara medis.
No comments:
Post a Comment